Narasumber :Ibu Ir. Dini Sumaryanti (Inspirator, Founder Kelas Ibu Hebat, Penulis Buku Happy and Productive Parents)
Di era saat ini beragam sebutan – sebutan baru yang
mendefinisikan akan sesuatu. Termasuk dalam hal kesehatan, saat ini bukan hanya
kesehatan atau gangguan secara fisik namun kerap kita dengar isu tentang kesehatan
mental (Mental Health). Nah, bagaimana definisi sebenarnya tentang kesehatan
mental itu, serta bagaimana pandangan syariat terkait dengan gangguan tersebut.
Berikut resume dari hasil kuliah online Kelas Ibu Hebat Tulungagung bersama Ibu
Dini Sumaryanti.
Definisi dan Fakta Kesehatan Mental
Mental Health atau Kesehatan Mental merupakan penyakit
mental yang mampu meninggalkan dampak besar pada diri seseorang yang
mengalaminya.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan lebih
dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental
emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun
mengalami depresi.
Selain itu berdasarkan Sistem Registrasi Sampel yang
dilakukan Badan Litbangkes tahun 2016, diperoleh data bunuh diri pertahun
sebanyak 1.800 orang atau setiap hari ada 5 orang melakukan bunuh diri, serta
47,7% korban bunuh diri adalah pada usia 10-39 tahun yang merupakan usia anak
remaja dan usia produktif.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa
dan Napza Dr.Celestinus Eigya Munthe menjelaskan masalah kesehatan jiwa di
Indonesia terkait dengan masalah tingginya prevalensi orang dengan gangguan
jiwa. Untuk saat ini Indonesia memiliki prevalensi orang dengan gangguan jiwa
sekitar 1 dari 5 penduduk, artinya sekitar 20% populasi di Indonesia itu
mempunyai potensi-potensi masalah gangguan jiwa.
“Ini masalah yang sangat tinggi karena 20% dari 250 juta
jiwa secara keseluruhan potensial mengalami masalah kesehatan jiwa,” katanya.
Dengan berbagai fakta di atas kian menunjukkan adanya
penanganan serius untuk mengatasi gangguan terhadap kesehatan mental seseorang.
Indikasi atau gejala
seseorang mengalami “Mental Health” :
1.
Terdapat dalam diri yang masih menyimpan dendam,
marah, benci, kecewa atau penyesalan terhadap sesuatu?
2.
Diri merasa sulit memaafkan akan keselahan yang
dilakukan orang lain?
3.
Mudah sekali merasa tidak mampu dan merasa
insecure terhadap diri sendiri?
4.
Diri merasa tidak dicintai, atau parahnya merasa
dunia ini tidak ramah?
5. Sering merasa berlebihan pada orang lain yang
hanya karena kesalahan sepele? Namun setelahnya menyesal, dan sebenarnya tidak
ingin marah
Bunda, jika kelima pertanyaan tersebut diantara satunya,
duanya atau kelimanya terdapat pada diri kita menunjukkan bahwa diri kita
sedang mengalami Kesehatan Mental dengan level yang ringan. Namun bunda, jika
hal tersebut tidak segera diobati justru luka ringan yang mudah kering akan
terus menerus menjadi luka yang sulit untuk sembuh akan menjadi penyakit mental
yang akan sulit disembuhkan. Oleh karenanya, yuk bunda kita deteksi diri dan
keluarga kita sejak dini agar segera
pula menemukan cara tepat untuk mengatasi adanya gangguan kesehatan mental.
Bunda, karena keberadaan mental itu terdapat di akal dan
hati. Dimana di dalam akal digunakan sebagai proses berfikir dan darinya
melibatkan 4 komponen utama, diantaranya : Fakta,
Panca Indra, Otak dan Informasi Sebelumnya. Sehingga terbentuknya mental
atau batin atau watak seseorang, bisa didapatkan dari Hasil Proses Berpikir yang terus menerus.
Cara Islam Menjaga dan Menguatkan Kesehatan Mental
Sebagai seorang muslim kita harus meyakini bahwa Islam
adalah agam yang sempurna, dimana di dalamnya terdapat aturan yang mampu
menyelesaikan berbagai permasalahan manusia dengan sudut pandang yang khas.
Termasuk dalam hal “Mental Health” yang tentu juga Islam memberikan
solusi terbaik. Namun, di sisi lain Negeri Barat juga memiliki solusi
tersendiri terkait penanganan “Mental Health”. Namun solusi terbaik ada pada
Islam yang bukan hanya solusi terhadap permasalahan namun juga mampu
mendekatkan diri kepada Allah swt.
1. Mengkondisikan otak harus dalam kondisi kuat
(sehat secara fisik), hal ini bisa distimulasi dengan makan makanan bergizi dan
mengupayakan atau menjauhkan dari hal – hal yang dapat merusak mentalnya
(benturan, obat – obatan, minuman keras , pornografi atau hormon yang sifatnya
merusak).
2. Sebagai seorang orang tua sangat diperlukan
perlakukan terhadap anak dengan mengguyurnya dengan cinta sehingga dengan
demikian syaraf mylin pada anak – anak akan tumbuh.
3.
Penting sekali untuk memberikan informasi – informasi yang dapat meningkatkan mental : Aqidah Islam, Syariat Islam,Tazkiyatunnafs (Ilmu tentang Membersihkan Hati seperti sabar, tidak berputus asa dari Rahmad Allah swt).
Peristiwa itu netral, tinggal bagaimana kita menyikapinya
kadang seseorang yang menyikapi dengan terluka namun juga ada yang menyikapinya
dengan berbesar hati dan fokus mencari solusi. Nah, Bunda hebat yuk kenali diri
dan jaga mental dengan perbaiki keimanan. InsyaAllah Allah kuatkan pundak bunda
– bunda hebat dalam mengemban tugas mulia ini. Aamiin ....
Nah bunda, untuk itu diperlukan adanya komunikasi dan bahasa cinta yang tepat agar mental diri tetap sehat ya bund... yuk baca juga selengkapnya : Komunikasi dengan Bahasa Cinta
Maasyaa Allah
BalasHapus