HIJAZ RAILWAY



Oleh : M.H. Al Fatih

(Kelas VI SD Alam Mutiara Umat)


Jalur Hijaz atau Hijaz railway mulai dirintis kekhilafahan Turki Usmani pada tahun 1840 M dan direalisasikan oleh pemerintahan Sultan Abdul Hamid ll selesai pembangunan tahun 1908, tahun 1909 dipakai pertama kali untuk mengangkut jamah haji.


Jalur kereta ini dibuat untuk memudahkan transportasi umat Islam karena luasnya wilayah Kekhilafahan Turki Usmani yang membentang dari Eropa hingga Asia. Karena kereta adalah kendaraan tercepat pada masa itu. Jalur kereta ini dibangun dengan tujuan mulia yaitu memudahkan jalur transportasi umat Islam untuk berhaji. Selain itu juga memudahkan sarana telekomunikasi dan dipakai untuk mengangkut pasukan dan senjata.


Sultan Abdul Hamid ll berhasil membuat jalur Hijaz yang membentang dari Damaskus sampai Madinah sepanjang 1.320 km dengan mengerahkan 5000 Angkatan Darat dan penduduk sipil. Pembangunan itu merupakan prestasi hebat pada zamannya, karena melewati padang pasir, lembah, dan membelah pegunungan. Pendanaan pembuatan Hijaz railway berasal dari infaq kaum muslimin sebesar 16 juta US $. Luar biasanya proyek ini selesai tanpa meninggalkan hutang!


Sayangnya pada Perang Dunia l (tahun 1914-1918) jalur Hijaz ini rusak dikarenakan sabotase oleh Lawrence of Arabia atau T.E Lawrence, yang membantu pasukan dan penduduk Arab yang dipimpin oleh raja Faisal. Lawrence sendiri adalah agen Inggris yang ditugaskan untuk menghasut penduduk Arab agar memisahkan diri dari Kekhilafahan Turki. Dikarenakan jalur kereta ini juga mengangkut persenjataan dan pasukan ke Gaza dan sekitarnya maka Inggris menyuruh Lawrence untuk menghasut raja Faisal agar menyerang jalur Hijaz dan pasukan Turki. Dengan bantuan Inggris mereka melakukan berbagai cara untuk menghentikan jalur pasokan ini mulai dari mengebom, menjarah dan menyerang kereta api Turki yang melintas. Sampai pada akhirnya pasokan perbekalan dan senjata dari Istanbul untuk pertahanan di Gaza terputus.


Setelah pasokan perbekalan dan senjata untuk Gaza terputus pertahanan Turki di Gaza melemah sehingga setelah pertempuran sengit antara pasukan Inggris melawan pasukan Turki akhirnya pasukan Inggris mampu menembus pertahanan pasukan Turki di Gaza.


Kini Hijaz railway menjadi kenangan, stasiun di Madinah menjadi museum, tetapi menjadi peninggalan sejarah yang menunjukkan niat mulia Khalifah Abdul Hamid II memudahkan urusan umat Islam untuk menunaikan ibadah haji.


Tulisan pernah dimuat di Fanpage Facebook Learn from History

Tidak ada komentar:

Posting Komentar