Karya : Jasmine Ali Ikhtiyaroh (Kelas IX
SMP Alam Mutiara Umat)
Bullying
merupakan suatu bentuk kekerasan atau penindasan yang dilakukan dengan sengaja
oleh satu orang atau suatu kelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa
terhadap orang lain. dimana perilaku ini bertujuan untuk menyakiti dan
dilakukan secara terus-menerus sehingga korbannya merasa tertekan karena
ketakutan bahkan trauma.
Data
bullying atau perundungan alat per tahun 2022 tercatat ada 226 kasus kekerasan
fisik, psikis, dan perundungan. Hal ini dapat memicu penyakit fisik pada sang
anak.
Banyak
orang yang berspekulasi bahwa korban bullying itu lemah dalam akademik,
sosialisasi atau jati diri. Padahal nyatanya...
Begini...
Menurut saya, "rumah" bukan
hanya diartikan sebagai tempat tinggal. "Rumah" menurut saya adalah
rasa aman, nyaman, terlindungi, dan tenang. Itu adalah definisi lain
"rumah" menurut saya. Boleh jadi korban bullying terlihat lemah
karena belum menemukan "rumah"nya.
Perundungan
atau bullying terjadi umum di lingkungan masyarakat atau sekolah. Namun,
faktanya perundungan tak hanya terjadi dalam lingkup masyarakat atau sekolah
tapi juga dalam lingkup keluarga. Betapa sakitnya mereka, betapa sakitnya
dirundung keluarga sendiri. Menahan sakit hati setiap hari, caci makian
dilontarkan. Lampiasan amarah selalu didapat. Apakah mereka pantas diperlakukan
seperti itu? Padahal Allah menciptakan manusia berbeda-beda, berbangsa-bangsa,
bersuku-suku, agar apa? Agar mereka saling mengenal dan tidak untuk saling
merundung.
Banyak
dari mereka yang menemukan "rumah"nya di luar lingkup keluarga.
Bahkan orang tuanya sekalipun tak tahu bagaimana sifat anaknya sebenarnya. Itu
terjadi karena orang tua tersebut gagal menjadi "rumah" bagi anak
tersebut.
Jangan
pernah menganggap topik ini terlalu dewasa. Karena dewasa bukan tentang usia,
tapi tentang bagaimana cara kita memandang dunia, bagaimana sudut pandang kita
terhadap dunia. Di luar sana banyak kekerasan terjadi pada balita dimana orang
tua melakukan kekerasan terhadap balita yang hanya melakukan kesalahan kecil.
Saya ingin menekankan kepada para orang tua bahwa tugas orang tua bukanlah
untuk menuntut anaknya, tapi untuk menuntun anaknya.
Bullying
ini dapat menghantarkan korbannya pada self
injury atau self harm yang mana
keduanya bahaya untuk dirinya sendiri hingga bisa mengantarkan korbannya kepada
kematian
Oleh karena itu, mari kita bersama-sama menghentikan bullying yang ada di Indonesia. Bahkan yang ada di dunia dengan langkah-langkah kecil yang dapat kita lakukan. Dengan semampu kita, marilah kita hentikan rantai bullying ini. Janganlah kita menjadi pelaku agar kita tidak menjadi korban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar