Oleh : Ibu Susilorini, S.Pd
(Guru Bahasa Indonesia SMP Alam Mutiara Umat)
Sebentar
lagi umat Islam akan memasuki bulan
mulia, bulan penuh berkah dan bulan penuh pengampunan yaitu bulan Ramadhan. Bulan
yang sangat dinanti-nantikan umat Islam karena bulan ini bulan dilipat gandakan
pahala yang luar biasa. Kita harus bergembira dalam menyambut bulan Ramadhan. Menyambut
Ramadhan dengan bergembira merupakan salah satu wujud keimanan.
Salah
satu tanda keimanan adalah seorang muslim bergembira menyambut Ramadhan. Ibarat
akan menyambut tamu agung yang ia nanti-nantikan, maka ia persiapkan segalanya
dan tentu hati menjadi sangat senang tamu Ramadhan akan datang. Tentu lebih
senang lagi jika ia menjumpai Ramadhan.
Hendaknya
seorang muslim khawatir akan dirinya jika tidak ada perasaan gembira akan
datangnya Ramadhan. Ia merasa biasa-biasa saja dan tidak ada yang istimewa.
Bisa jadi ia terluput dari kebaikan yang banyak. Karena ini adalah karunia dari
Allah dan seorang muslim harus bergembira.
Allah berfirman,
ﻗُﻞْ
ﺑِﻔَﻀْﻞِ ﺍﻟﻠّﻪِ ﻭَﺑِﺮَﺣْﻤَﺘِﻪِ ﻓَﺒِﺬَﻟِﻚَ ﻓَﻠْﻴَﻔْﺮَﺣُﻮﺍْ ﻫُﻮَ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِّﻤَّﺎ ﻳَﺠْﻤَﻌُﻮﻥَ
“Katakanlah: ‘Dengan
kurnia Allah dan rahmatNya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia
Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan” (QS.
Yunus [10]: 58).
Lihat
bagaimana para ulama dan orang shalih sangat merindukan dan berbahagia jika
Ramadhan akan datang. Ibnu Rajab Al-Hambali berkata,
ﻗَﺎﻝَ
ﺑَﻌْﺾُ ﺍﻟﺴَّﻠَﻒُ : ﻛَﺎﻧُﻮْﺍ ﻳَﺪْﻋُﻮْﻥَ ﺍﻟﻠﻪَ ﺳِﺘَّﺔَ ﺃَﺷْﻬُﺮٍ ﺃَﻥْ ﻳُﺒَﻠِّﻐَﻬُﻢْ
ﺷَﻬْﺮَ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ، ﺛُﻢَّ ﻳَﺪْﻋُﻮْﻧَﺎﻟﻠﻪَ ﺳِﺘَّﺔَ ﺃَﺷْﻬُﺮٍ ﺃَﻥْ ﻳَﺘَﻘَﺒَّﻠَﻪُ ﻣِﻨْﻬُﻢْ
“Sebagian salaf berkata,
‘Dahulu mereka (para salaf) berdoa kepada Allah selama enam bulan agar mereka
dipertemukan lagi dengan Ramadhan. Kemudian mereka juga berdoa selama enam
bulan agar Allah menerima (amal-amal shalih di Ramadhan yang lalu) mereka.”
(Latha’if Al-Ma’arif hal. 232)
Dalam
sebuah riwayat hadis dinyatakan bahwa ketika datang bulan Ramadhan, Rasulullah
saw. menyampaikan kabar gembira kepada para sahabatnya. Beliau saw. berkata: “Ramadhan telah mendatangi kalian. Bulan yang
penuh berkah. Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa. Pada bulan ini pintu langit dibuka, pintu-pintu Jahim
(neraka) ditutup, dan para setan dibelenggu. Pada bulan ini terdapat satu malam
yang lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang tidak memperoleh kebaikannya,
maka terhalangi dari kebaikan.” (HR. Ahmad)
Adapun
hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Hal pertama yang harus hadir dalam diri
adalah rasa syukur kepada Allah
bahwa kita masih diberi kesempatan sekali lagi untuk bisa merasakan manisnya
beribadah di bulan Ramadhan. Hal kedua
adalah niat dan tekad yang kuat
untuk bisa memaksimalkan ibadah serta kesadaran bahwa Ramadhan hanya sebentar,
oleh karenanya tidak elok ketika kita hanya rajin di awal namun
menyia-nyiakannya setelah beberapa hari berlalu. Selain itu, setiap muslim
seyogyanya melengkapi dirinya dengan
ilmu terutama tentang fiqh Ramadhan untuk menyempurnakan setiap ibadah yang
dilakukannya. Sebagai tambahan, akan lebih baik lagi kalau setiap muslim punya rencana dan target agar
pelaksanaan ibadah Ramadhan lebih teratur.
Doa untuk menyambut bulan suci ramadhan
Selain
doa yang biasa kita ucapkan sejak bulan rajab, yaitu:
اللَّهُمَّ
بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ، وَبَلِّغنَا رَمَضَانَ
“Ya Allah berkahilah
kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.”
Bisa
juga membaca seperti bacaan doa para sahabat, yaitu:
اَللَّهُمَّ
سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً
“Ya Allah, antarkanlah
aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku
di bulan Ramadhan.”
Untuk menyambut dan menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik, kita harus mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Bukan hanya persiapan secara fisik saja yang harus dipersiapkan, tapi juga persiapan yang lain. Lantas apa saja yang perlu dipersiapkan? Ada 8 persiapan menyambut Ramadhan baik persiapan fisik maupun mental :
1. Membersihkan
Hati dari Dendam
Menyambut
bulan yang penuh berkah dengan hati yang bersih dianjurkan dalam agama. Oleh
karena itu, sebelum berpuasa sebisa mungin bersihkan hari dari berbagai dendam,
iri dan hasad kepada sesama manusia, terlebih kepada saudara sesama muslim.
Karena pada dasarnya, dendam, iri dan hasad merupakan sesuatu yang tercela.
Sifat tersebut dapat memakan kebaikan.
“Jauhi sifat hasad atau
dengki, sebab sifat hasad bisa memakan setiap kebaikan sama halnya api menghabiskan
kayu bakar” (HR Abu Dawud)
Hati
yang bersih dari dendam merupakan salah satu ciri-ciri dari orang yang beriman
dan bertakwa kepada Allah. Menjalani puasa dengan hati bersih akan membuat
ibadah menjadi lebih tenang.
2. Menyambut
dengan Banyak Berdo’a
Menyambut
bulan yang penuh berkah perlu memperbanyak do’a. Karena berdo’a adalah salah
satu cara yang bisa dilakukan untuk memperkuat iman.
“Sesungguhnya Allah SWT akan membebaskan orang-orang agar terhindar dari api neraka pada hari-hari di bulan Ramadhan, kemudian untuk setiap muslim jika ia berdo’a maka pasti Allah kabulkan.” (HR. Al Bazzar, Al Haitsami yang dikutip dalam Majma’ Az Zawaid 10:14)
3. Mempersiapkan
Paket Untuk Berbagi
Saat
menyambut bulan suci ramadhan, jangan
melewatkan kesempatan untuk berbagi dan bersedekah. Apalagi berbagi di
bulan penuh berkah pahalanya dilipat gandakan, menambah semangat untuk terus
berbagi.
“Sesungguhnya Allah SWT
merupakan sang maha memberi, ia mencintai sifat kedermawanan beserta sifat yang
mulia, dan membenci sifat yang tercela.” (HR. Al-Baihaqi, atas shahih Al Albani
pada Shahihul Jami”, 1774)
4. Mempelajari
Ilmu
Meski
di bulan ramadhan semua aktivitas seperti tidur saja mendapatkan pahala, namun
kita harus mempersiapkan pendalaman ilmu sebagai dasar-dasar dalam menjalankan
ibadah. Sehingga ibadah yang dijalankan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
“Milikilah ilmu sebelum
kamu berbicara, beramal dan melakukan aktivitas.” (HR. Bukhori)
Sesuai
hadist di atas maka sebelum melakukan ibadah apapun kita harus tahu terlebih
dahulu mengenai dasarnya, perintah menjalankan ibadah tersebut. Sehingga ibadah
yang dilakukan bukan berdasarkan ajaran ikut-ikutan.
5. Menyiapkan
Rencana Beribadah yang Matang
Rasanya
kita pasti tidak ingin melewatkan Ramadhan dengan sia-sia. Oleh karena itu,
kita bisa mempersiapkan rencana ibadah yang matang. Ibadah apa saja yang hendak
dilakukan dipersiapkan dengan matang. Supaya tidak ada waktu yang terbuang
sia-sia.
Salah
satu ibadah yang banyak dianjurkan saat menjelang Ramadhan dan di bulan penuh
berkah adalah tilawah. Hadits tentang tilawah adalah sebagai berikut:
“Baca Al-Qur’an, sebab sesungguhnya
pada Al-Qur’an terdapat syafaat untuk orang yang membacanya di hari kiamat”
(HR. Muslim)
6. Memastikan
Sudah Megqadha Puasa
Menjadi
salah satu persiapan menyambut bulan Ramadhan adalah memastikan bahwa kita dan
orang-orang terdekat sudah meng-qadha atau mengganti hutang puasa di tahun
sebelumnya. Karena mengganti puasa hukumnya adalah wajib.
Seperti hadist dari
‘Aisyah RA, yang artinya “Kami (perempuan-perempuan muslim) dahulu mengalami
haid. Kemudian diperintahkan bagi kami untuk mengganti puasa, dan tidak mengganti
sholat.” (HR. Muslim)
Dari
hadist di atas, maka sudah jelas bahwa mengganti puasa memiliki hukum wajib,
yang apabila tidak dikerjakan akan membuat seseorang menanggung dosa.
7. Mempersiapkan
Fisik
Menjalankan
ibadah puasa bukan sesuatu yang mudah, kita harus menahan lapar, haus dan hawa
nafsu. Bukan hanya kesiapan mental, kesiapan fisik juga harus menjadi
perhatian. Cukup sehatkah untuk bisa menjalankan ibadah puasa dengan baik
sehingga bisa mengikuti dari awal sampai akhir.
“Terdapat dua kenikmatan
yang sering terlupakan, kesehatan dan waktu luang.” (HR Bukhori)
Dengan
tingkat kesehatan fisik yang baik, diharapkan menjalankan ibadah selama satu
bulan penuh dengan lancar. Tidak terganggu dengan sakit yang membuatnya tidak
sempurna sehingga harus menggantinya di kemudian hari.
8. Bertaubat
Kepada Allah
Persiapan
yang terakhir adalah bertaubat dengan sungguh-sungguh kepada Allah. Memohon
ampun atas segala perbuatan maksiat yang dilakukan sebelumnya. Hal ini penting
sekali dilakukan sebab dengan bertaubat seseorang menjadi meningkat tingkat
keimanannya. Juga dengan bertaubat segala dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT.
“Apabila kamu telah
melakukan dosa bahkan hingga dosa tersebut telah sampai ke matahari, namun
kemudian kamu bertaubat, maka Allah SWT tetap akan mengampuni dosa-dosamu.”
(Ibnu Majah)
Tentu
taubat yang dilakukan adalah taubat yang sungguh-sungguh, diniatkan dari lubuk
hati paling dalam. Agar taubat tersebut bisa diterima di sisi Allah SWT.
Sehingga beribadah di bulan penuh berkah menjadi lebih khusu dan bermakna.
Itu
semua 8 persiapan baik secara fisik
maupun mental yang harus dilakukan sebelum menyambut bulan penuh berkah. Belum
terlambat untuk melakukannya sekarang. Karena tidak pernah ada kata terlambat
untuk memperbaiki diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar