Bermain Sambil Belajar : Bersahabat dengan si Mungil Lambat yang Disukai Anak - Anak


Oleh : Ibu Anisa Rachim, S.Pd (Guru TK/PAUD Alam Mutiara Umat) 


Dunia anak - anak dalam benaknya seolah tiada hari tanpa bermain. Itulah salah satu kegiatan yang berupaya selalu kami hadirkan untuk menemani hari-hari ananda di sekolah. Ada yang bermain bola, prosotan, memanjat dan bergelayutan di tangga majemuk. Tak hanya itu, permainan tradisional seperti : kucing-kucingan, ular naga, petak umpet, menjadi permainan yang selalu di tunggu-tunggu, tentunya dibersamai oleh ibu-ibu guru tercinta. Mengapa hal tersebut penting? Selain untuk melatih motoriknya, juga lewat kegiatan tersebut dapat membangun kedekatan antara ananda dan ibu guru.


Memang, semua kegiatan di desain agar anak-anak merasa bahagia dan nyaman di sekolah, hal itulah yang ditunggu-tunggu di usia mereka yang sedang berada di masa keemasan (golden age). Dimana emosi bahagia mengikat kuat kala mencoba dan mempelajari berbagai macam pengetahuan baru yang sedang dipelajari.

Seringkali, anak-anak bersama ibu guru berjalan-jalan untuk melakukan eksplorasi lingkungan sekitar. Hal ini membuktikan bahwa alam menjadi bagian dari hari-hari kami.

Misalnya kala itu anak - anak menemukan keong air menempel di kolam kecil sekolah. Beberapa keong yang berwarna cokelat kehitaman, ada yang nampak besar, juga tak sedikit yang terlihat sangat kecil. Anak-anak pun terlihat sangat penasaran juga antusias, berbagai pertanyaan muncul satu per satu.


"Hewan apa ini Bu? Kok jalannya lambat?,"

"Dia bisa gigit nggak Bu? Punya gigi apa tidak?"

"Kok dia suka menempel di dekat air?"

Kami tidak langsung menjawab, seringkali kami memberikan stimulasi yang memancing logika/nalar mereka, kami ajak untuk berfikir bersama dan membuktikan bersama-sama. Misalnya, apakah hewan tersebut punya gigi? Hal itu dapat diamati bersama-sama, hingga rasa penasaran mereka terpuaskan.

Awalnya, mereka terlihat begitu geli dan jijik, tetapi kami yakinkan bahwa mahluk ciptaan Allah SWT tersebut, tidaklah berbahaya.

Sehingga anak-anak menjadi berani menyentuh, ada yang memegang dengan sayang, ada yang sibuk menghitung jumlahnya, dan sebagainya.

Itulah salah satu cerita bermain ananda TK Alam Mutiara Umat dan ibu guru. Berusaha menghadirkan pembelajaran yang berbasis pada pengamatan secara nyata dengan memanfaatkan alam sebagai sumber, tempat dan media belajar. Sehingga mampu mengembangkan potensi ananda berdasarkan potensi dan keunikan masing - masing.



1 komentar: