Oleh : Ibu Susilorini.S,Pd (Guru Bhs Indonesia SMP Alam Mutiara Umat)
Tepat pada hari ini Bangsa Indonesia merayakan hari kemerdekaan yang ke 78. Sudah lama Indonesia merdeka 78 tahun, umur yang sudah tua jika itu manusia. Apa sebenarnya makna kemerdekaan itu?ada yang mengatakan merdeka itu terbebas dari penjajahan, merdeka itu lepas dari perbudakan, merdeka itu bebas dari belenggu para penjajah dan lain-lain..
MERDEKA?!
Terkait misi kemerdekaan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menulis surat kepada penduduk Najran. Di antara isinya berbunyi:
«… أَمّا بَعْدُ فَإِنّي أَدْعُوكُمْ إلَى عِبَادَةِ اللّهِ مِنْ عِبَادَةِ الْعِبَادِ وَأَدْعُوكُمْ إلَى وِلاَيَةِ اللّهِ مِنْ وِلاَيَةِ الْعِبَادِ …»
…Amma badu. Aku menyeru kalian untuk menghambakan diri kepada Allah dan meninggalkan penghambaan kepada sesama hamba (manusia). Aku pun menyeru kalian agar berada dalam kekuasaan Allah dan membebaskan diri dari penguasaan oleh sesama hamba (manusia)… (Al-Hafizh Ibnu Katsir, Al-Bidayah wa an-Nihayah, V/553).
Itulah makna kemerdekaan hakiki. Indonesia? Sungguh kita belum merdeka dalam makna sebenarnya, kecuali hanya lepas dari penjajahan fisik.(YRT)
Apa yang harus kita lakukan sebagai muslim dalam kondisi saat ini?
Lalu bagaimana cara kita mensyukuri apa yang ada? Caranya yaitu kita mensyukurinya dengan hati, lisan, dan perbuatan.
Mensyukuri dengan hati yakni dengan meyakini bahwa nikmat kemerdekaan itu datangnya dari Allah SWT. Mensykuri dengan lisan yakni dengan mengucapkan bahwa nikmat itu datangnya dari Allah SWT, bahwa kemerdekaan ini adalah hasil perjuangan dan tetesan keringat para syuhada, alim ulama, alim ulama, asatidz,dan para santri.
Adapun mensyukuri dengan perbuatan yaitu dengan melakukan aktivitas-aktivitas yang menunjukkan rasa syukur kita kepada Allah SWT. Bukan mengisinya dengan kemaksiatan tapi justru dengan amalan ketakwaan. Maka perlu kita evaluasi bagaimana cara bersyukur kita selama ini, jangan sampai ada cara-cara keliru yang kita lakukan.
Namun ternyata kemerdekaan yang kita rasakan saat ini yakni baru merdeka atau terbebas dari penjajahan secara fisik saja.
Lantas apakah kita sudah merasakan kemerdekaan yang hakiki atau sebenarnya?
Karena pada faktanya cengkraman bangsa lain saat ini masih ada di negeri kita tercinta ini. Nyatanya negara kita belum memiliki kedaulatan penuh.
Lalu apa makna dari kemerdekaan hakiki?
Kemerdekaan hakiki adalah ketika kita benar-benar bebas, merdeka, berdaulat agar hanya menghamba kepada Allah SWT semata seperti do’a yang sering kita baca dalam shalat:
“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku, hanya bagi Allah Tuhan Semesta Alam.”
Selain itu Allah SWT memerintahkan manusia hanya untuk mengabdi kepada-Nya saja.
Firman Allah SWT dalam QS. Adz-Dzariyat ayat 56 yang artinya: “Dan tidaklah Aku Menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka menyembah-Ku (beribadah kepada-Ku).”
Agar seluruh aktivitas manusia dapat bernilai ibadah di mata Allah SWT, maka haruslah semua aktivitas tersebut diatur dengan aturan-aturan dari Allah SWT.
Maka dari itu, perjuangan kita saat ini adalah berjuang untuk bisa meraih kemerdekaan hakiki dengan dapat melaksanakan aturan Allah dalam seluruh aspek kehidupan, sehingga kita dapat menjadikan negeri ini baldatun toyyibatun ghafur (negeri yang penuh dengan berkah dan ampunan Allah SWT).
Caranya tiada lain yakni kita sebagai umat Islam harus saling membantu dan menguatkan dalam kebenaran.
Selain itu, kita harus siap dan ikhlas dalam mengorbankan apa pun yang ada pada diri kita untuk memperjuangkan Islam ini agar tegak di muka bumi menjadi rahmat bagi seluruh alam. Wallohu a’lam bi ash-shawab. []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar