Karya : ananda Kika (siswi kelas IX SMP Alam Mutiara Umat)
Bullying atau dalam Bahasa Indonesia bisa di sebut dengan perundungan. Kita semua sudah tidak asing dengan kata bullying atau merundung yang dalam KBBI diartikan sebagai mengganggu atau mengusik terus menerus. Namun, sayangnya kasus ini makin umum terjadi di lingkungan sekitar kita, terutama sekolah. Kasus bullying semakin lama semakin parah, bahkan dapat kita temukan di beberapa kasus bahwa korban sampai meninggal atau mengalami gangguan baik secara mental maupun kesehatan.
Dalam website databoks.katadata.co.id menjelaskan bahwa ; Adapun kasus perundungan di lingkungan sekolah paling banyak terjadi di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan proporsi 25% dari total kasus. Kemudian perundungan juga terjadi di lingkungan Sekolah Menengah Akhir (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang sama-sama mendapatkan persentase sebesar 18,75%. Sementara di lingkungan Madrasah Tsanawiyah dan pondok pesantren, masing-masing dengan persentase sebesar 6,25%. Data FSGI (Federasi Serikat Guru Indonesia) juga menunjukan, jumlah korban perundungan di satuan pendidikan selama paruh pertama 2023 adalah sebanyak 43 orang. Rinciannya, 41 orang korban berasal dari peserta didik dan dua orang lainnya adalah guru. Sementara pelaku perundungan didominasi oleh peserta didik, yaitu sejumlah 87 orang pelaku. Diikuti oleh pendidik (5 orang), orang tua (1 orang), dan kepala madrasah (1 orang). Sekarang bullying sudah bisa di lakukan oleh semua orang, baik itu teman sebaya, guru, bahkan orang tua atau keluarga sendiri pun bisa melakukan bullying terhadap seseorang.
Sebagai manusia yang memiliki rasa kepedulian terhadap sekitar, penting bagi kita untuk mengambil tindakan terhadap bullying. Bullying dapat di lakukan dengan berbagai bentuk seperti cacian, penghinaan, tindakan fisik yang merugikan atau lewat medsos yang biasa di kenal sebagai cyberbullying. Pada dasarnya, tujuan bullying adalah untuk membuat orang lain merasa tak berdaya dan merugikan mereka secara emosional atau fisik. Bullying bisa kita dapatkan di mana saja, baik di lingkungan sekolah atau lingkungan masyarakat sekitar kita. Beberapa orang mungkin merasa bullying adalah hal yang tidak terlalu mengganggu dalam kehidupan sehari-hari, namun bagi sebagian orang, bullying adalah hal yang sangat amat merugikan dirinya. Bagaimanapun bullying tetap memiliki dampak yang buruk bagi korban, seperti merasa kesepian, merasa tidak aman, takut, cemas, bahkan sampai menganggu kesehatan mental korban atau sampai depresi.
Sebagai remaja dan seorang muslim, perilaku seperti ini sudah jelas tidak di benarkan, baik dalam agama maupun norma sosial. Kita semua harus bisa memastikan bahwa lingkungan tempat kita hidup dan teman atau saudara di sekitar kita terbebas dari yang namanya bullying atau perundungan. Kita harus sadar akan hal ini, namun kesadaran saja tidak cukup, tindakan juga harus di lakukan. Saat kita melihat sedang ada bullying atau perundungan, sebisa mungkin kita harus melindungi korban dari sang pelaku, dan menghentikan sang pelaku untuk melakukan nya, jika tetap tidak bisa, kita bisa minta bantuan orang lain seperti teman atau guru. Kita juga perlu memberi tahu kepada sang pelaku bahwa tindakan kekerasan adalah perilaku yang jelek dan pasti akan berdampak buruk untuk orang lain.
Oleh karena itu, marilah kira semua bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari segala bentuk bullying atau perundungan. Mengambil tindakan ini adalah hal yang tepat bagi kita sebagai remaja, pelajar, dan seorang muslim untuk membantu mengatasi masalah ini, seperti hadist yang berarti :
“Jika ada seseorang yang menghinamu dan mempermalukanmu dengan sesuatu yang ia ketahui ada padamu, maka janganlah engkau membalasnya dengan sesuatu yang engkau ketahui ada padanya. Akibat buruk biarlah ia yang menanggungnya.” (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi).
Kesimpulannya janganlah kita saling mem-bully satu sama lain, karena kita semua sama-sama makhluk yang tidak sempurna dan penuh dosa, karena kesempurnaan hanya milik Allah semata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar